Makanan yang disukai Rasulullah SAW ...
1. Daging AyamDari Abu Musa al-Asy^ari RA berkata : Saya pernah melihat Rasulullah SAW makan ayam (HR. al-Bukhari)
2. Daging BurungSafinah RA meriwayatkan : Aku pernah memakan daging burung hubara bersama Rasulullah SAW.(HR. Abu Daud dan al Tirmidzi)
3. Daging KelinciDari Anas ibn Malik RA, berkata : Ketia kami berada Marr al-Zhahran, kami mengejar seekor kelinci sampai berhasil menangkapnya, saya membawa kepada Abu Thalhah yang memotong dan menghadiahkan kedua pahanya kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAWmenerimanya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
4. Daging dombaJabir ibn Abdillah RA meriwayatkan : Suatu hari, Rasulullah SAW keluar rumah, saya ikut menemani Beliau. Rasulullah SAW mendatangi seorang perempuan dari golongan Anshar. Perempuan itu menyembelih domba dan Rasulullah memakannya, kemudian perempuan itu menyuguhkan sepiring kurma matang, Rasulullah pun memakannya. Setelah itu, Rasulullah SAW berwudhu untuk melaksanakan shalat Dzuhur, lalu pergi. Perempuan yang sama tadi mendatangi Rasulullah dengan membawa sisa olahan daging domba dan Beliaupun memakannya. Kemudian shalat Ashar tanpa berwudhu terlebih dahulu. (HR. al-Tirmidzi)
5. Bagian pahaAbu Hurairah RA meriwayatkan : Rasulullah SAW pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu) diberikan kepada Beliau. Rasulullah SAW menyukainya, maka Beliau menggigit daging itu (HR, al-Bukhari dan Muslim)
6. Daging bakarRasulullah SAW diriwayatkan oleh beberapa sahabat bahwa Beliau senang makan daging bakar. bahkan beberapa riwayat menjelaskan bahwaRasulullah SAw dan sahabat-sahabatnya makan daing bakar di Masjid.Abu Rafi^ berkata : Saya bersaksi bahwa saya biasanya menyiapkan daging bakar/daging panggang buat Rasulullah SAW dan Beliau shalat sesudah memakannya tanpa berwudhu lagi. ( HR al-Tirmidzi dan Ahmad)
7. HaysHays adalah makanan yangterbuat dari kurma, mentega dan tepung.Anas ibn Malik RA berceritabahwa : Rasulullah SAW memerdekakan Sofiyyah kemudian menikahinya dan menjadikan biaya memerdekakannya sebagai mahar. kemudian Rasulullah mengadakan walimah pernikahannya dengan menyuguhkan makanan kepada tetamu diantara yang disuguhkan adalah Hays. (HR. al-Bukhari)
8. TsuflTsufl adalah makanan yangterbuat dari tepung dan kurma.Anas ibn Malik RA meriwayatkan : Rasulullah SAW sangat menyukai Tsufl(HR. al-Tirmidzi dan Ahmad)
9. KhabishAl-Khabish adalah makanan yang biasa dimakan oleh orang Persia terbuat dari terigu samin dan madu.
10. BuburIbnu Abbas berkata : Makanan yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah bubur. (HR. Al Hakim)
11. Kurma
12. Buah labuAnas ibn Malik RA meriwayatkan : Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah SAW untuk makan makanan yang dibuatnya, lalu aku pergi bersama Rasulullah SAW (sewaktu makan) aku melihat Rasulullah SAW mencari-cari labu di sela-sela potongan roti (HR.al-Bukhari dan Muslim)
13. Buah Zaitun
14. Buah-buahanAbdullah ibn Jafar ibn Abi Tholib, berkata : Saya pernah melihat Rasulullah SAW makan Rutob dan mentimun(HR. al Bukhari)Aisyah menceritakan bahwa : Rasulullah SAW suka makan Semangka danRutob.(HR. Abu Dawud dan al Tirmidzi)
~ o ~Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya....
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, ..jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....
Jumat, 12 Desember 2014
Selasa, 09 Desember 2014
" KESAKTIAN SOEKARNO SANG PUTRA FAJAR "
Banyak yang menyaksikan kesaktian pak Karno ( Presiden 1 RI ) . Salah satunya pak Taufik yang beberapa hari lalu saya temui di daerah Sulawesi Barat. Sambil guyon (bercanda ) ia bercerita banyak tentang sosok pak Karno. Kata pak Taufiq , waktu dia berumur 6-7 tahunan pernah melihat pak Karno berdiri diatas pesawat terbang. Ia bisa tahu setelah diberitahu Ibunya. Penduduk desa pun pada saat itu menyaksikan. Kata Ibunya, ” La kae lo Pak Karno nang nduwur pesawat, ” . Pak taufiq pun menyaksikan kejadian itu dan tidak akan bisa lupa, katanya.Selain berdiri diatas pesawat, Pak Karno juga beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan, pernah ditembak dimasjid tapi meleset. Sering Pak Karno menjadi target pembunuhan namun selalu tidak berhasil ,tambah Pak Taufik .Selain Pak Taufik, seorang nenek ( Ismi /70) juga pernah menyaksikan gambar sosok Pak Karno di bulan. Seluruh rakyat Indonesia pada saat itu menyaksikan . Gambar Pak Karno di bulan seperti seorang yang memakai peci songkok sedikit miring ke kanan , persis wajahnya Pak Karno. Bahkan dimuat disurat kabar dan Radio ,katanya. Pak Karno memang sosok yang karismatik, sampai sekarang jasa-jasa dan kebesarannya masih tetap dikenang oleh Rakyat Indonesia. Cerita ini hanya untuk mengisi waktu, tidak bermaksud mengkultuskan Soekarno , apalagi mendewakannya atau menganggapnya seorang Nabi. Semoga dengan cerita ini kita bisa ingat akan jasa-jasa baik Soekarno, kemudian bisa menjaga bangsa Indonesia yang diwariskannya pada kita.Salam Untuk Hari Ini . Mari kita jaga Indonesia dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme.Mari kita hidupkan kebersamaan dalam kedamaian. Untuk mewujudkan cita- cita Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Banyak yang menyaksikan kesaktian pak Karno ( Presiden 1 RI ) . Salah satunya pak Taufik yang beberapa hari lalu saya temui di daerah Sulawesi Barat. Sambil guyon (bercanda ) ia bercerita banyak tentang sosok pak Karno. Kata pak Taufiq , waktu dia berumur 6-7 tahunan pernah melihat pak Karno berdiri diatas pesawat terbang. Ia bisa tahu setelah diberitahu Ibunya. Penduduk desa pun pada saat itu menyaksikan. Kata Ibunya, ” La kae lo Pak Karno nang nduwur pesawat, ” . Pak taufiq pun menyaksikan kejadian itu dan tidak akan bisa lupa, katanya.Selain berdiri diatas pesawat, Pak Karno juga beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan, pernah ditembak dimasjid tapi meleset. Sering Pak Karno menjadi target pembunuhan namun selalu tidak berhasil ,tambah Pak Taufik .Selain Pak Taufik, seorang nenek ( Ismi /70) juga pernah menyaksikan gambar sosok Pak Karno di bulan. Seluruh rakyat Indonesia pada saat itu menyaksikan . Gambar Pak Karno di bulan seperti seorang yang memakai peci songkok sedikit miring ke kanan , persis wajahnya Pak Karno. Bahkan dimuat disurat kabar dan Radio ,katanya. Pak Karno memang sosok yang karismatik, sampai sekarang jasa-jasa dan kebesarannya masih tetap dikenang oleh Rakyat Indonesia. Cerita ini hanya untuk mengisi waktu, tidak bermaksud mengkultuskan Soekarno , apalagi mendewakannya atau menganggapnya seorang Nabi. Semoga dengan cerita ini kita bisa ingat akan jasa-jasa baik Soekarno, kemudian bisa menjaga bangsa Indonesia yang diwariskannya pada kita.Salam Untuk Hari Ini . Mari kita jaga Indonesia dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme.Mari kita hidupkan kebersamaan dalam kedamaian. Untuk mewujudkan cita- cita Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
KESAKTIAN SUKARNO SANG PUTRA FAJAR PART I
Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri. "Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat."Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya."Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri. "Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat."Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya."Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Selasa, 02 Desember 2014
Makala
Antropologi
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Antropologi
Dosen Holipah.
S. SoS. M. Si
Oleh:
Adhy Rizky
Pratama
01.14.095
Program
Studi Ilmu Komunikasi
Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
CANDRADIMUKA
PALEMBANG
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
kebudayaan adalah sesuatu yang
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Setiap masyarakat memilki kebudayaan yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya dan cara bersosialisasi yang
berbeda-beda pula. Yang membedakannya hanya bagaimana melakukan integrasi atau
proses penyesuaian terhadap setiap perbedaan yang ada. Banyaknya pengertian
tentang budaya, jenis dan tujuan budaya serta integrasi masih belum dipahami
secara menyeluruh oleh banyak masyarakat, hal ini menjadi kajian yang menarik
dan penting untuk ditelaah.oleh dasar itulah saya mengambil tema “ Budaya dan
Integrasi Sosial” sebagai bahasan dalam makalah ini .
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di
maksud dengan budaya dan integrasi sosial?
2.
Hal-hal apa
saja yang menjadi bagian dari budaya dan integrasi sosial?
3.
Faktor-fakor
apa saja yang mempengaruhi?
C.
Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang budaya dan integrasi
sosial .di harapkan pembaca akan lebih memahami arti penting budaya dan
integrasi sosial.
II. PEMBAHASAN
1.
Budaya
1.1. Definisi
budaya
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[2] Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[3]
Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[4]
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
1.2. Pengertian Kebudayaan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.[5]
1.3. Unsur-unsur Kebudayaan
Ketika kita melakukan kunjungan ke luar
daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan
tujuh aspek budaya dalam masyarakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu :
1)
Sistem bahasa
2)
Sistem
peralatan hidup dan teknologi
3)
Sistem ekonomi
dan pencaharian hidup
4)
Sistem
kemasyarakatan dan organisasi sosial
5)
Ilmu
pengetahuan
6)
Kesenian
7)
Dan sistem
kepercayaan atau agama
Ketujuh unsur tersebut merupakan tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal
(cultural universals).[6] Artinya, ketujuh unsur ini
akan selalu ditemukan dalam setiap kebudayaan atau masyarakat di dunia.
Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup dan memelihara eksistensi diri dan kelompoknya.
1.4.Wujud dan Komponen budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki
beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
· Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua
ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini
adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk
tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
· Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
· Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan
memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam
masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar
dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia
pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi
apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar
hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier.
· Sistem
kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan
membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan
mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini
akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan,
cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
· Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
· Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
1.5. Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi
perubahan sosial:
1.
tekanan kerja
dalam masyarakat
2.
keefektifan
komunikasi
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya
perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan
lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam
kebudayaan.
1.6. Penetresi
Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan
adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi
kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
· Penetrasi damai
(penetration pasifique)
tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya
khasanah budaya Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,
masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia.
Penerimaan kedua macam kebudayaan masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur
asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan
menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.
Ø Akulturasi adalah
bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur
yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India.
Ø Asimilasi adalah
bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan
Ø Sintesis adalah
bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan
baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
· Penetrasi
kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara
memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada
zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Wujud budaya dunia barat antara lain
adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya
warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan
Indonesia.
2.
Integrasi
Sosial
2.1. Definisi integrasi sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi yang dimaksud disini
merujuk pada upaya penyatuan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda
secara sosial, budaya maupun politik suatu bangsa, yang membangun kesetiaan
lebih besar yang bersifat nasional.[8] Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu
dapat berupa individu, keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial,
status sosial, sistem nilai dan norma sosial. Proses penyesuaian yang dimaksud
adalah apabila masing-masing unsur yang berbeda tersebut mau mentaati
aturan-aturan yang ada dan telah disepakati bersama dan mau mefungsikan dirinya
sesuai dengan status dan peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial
ditandai dengan adanya suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian
hubungan dan fungsi diantara komponen masyarakat. Keserasian fungsi ini
meliputi sebagian atau keseluruhan segi kehidupan, dimana masing-masing pihak
memberikan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini pada akhirnya saling
menguntungkan semua komponen dalam masyarakat.
Definisi lain mengenai integrasi adalah
suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
- Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial
adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu
adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar
masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa
tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut
pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan berikut :
- Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar).
- Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa
masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan
di antara berbagai kelompok.Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian
besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial,
nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
2.2. Bentuk-bentuk Integrasi
· Asimilasi,
yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
asli.
· Akulturasi,
yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan
asli.
2.3. Faktor
Pendorong
Terbentuknya integrasi sosial dalam
masyarakat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Sentimen Ideologis
Yaitu suatu perasaan dan kesadaran
sejumlah orang dengan ideologi yang sama. Kelompok ini memiliki kesadaran
tinggi untuk menyatukan diri dalam gerak dan langkah serta tujuan karena
didorong oleh sentimen ideologis yang sama. Mereka merasa senasib dan
seperjuangan dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan ideologi yang
diyakininya.
2) Sentimen Geneologis
Di samping sentimen ideologis, sentimen
geneologis juga merupakan sarana yang mendorong orang-orang untuk menyatukan
diri dalam satu ikatan sosial yang didasarkan persamaan darah dan keturunan.
Dalam dalam kesatuan geneologis, orang menyadari bahwa mereka berasal dari satu
darah keturuna walaupun telah mengalami proses evolusi yang relatif panjang.
Sentimen ini dapat mendorong orang-orang yang merasa memiliki persamaan
keturunan untuk terikat dalam suatu wadah kekerabatan, marga, ataupun trah.
Contoh, muncuknya Marga Simanungkalit, Simanjuntak, Trah Mangkunegaran, Trah
Kasunan Demak, dan Trah Kraton Yogyakarta .
3) Sentimen Teretorial
Yaitu suatu perasaan yang muncul secara
spontanitas sebagai akibat adanya kesamaan daerah asal atau daerah kelahiran. Mereka
menyadari berasal dari satu daerah yang sama. Hal ini, dapat memunculkan
kesadaran untuk bersau dan membentuk suatu ikatan kerja sama yang lebih intim
dengan didorong oleh sentimen asal daerah yang sama. Contoh, penonton sepak
bola antar negara, yang memunculkan kesetiaan untuk mendukung negaranya.
4) Sentimen Kepentingan
Dalam suatu asosiasi, individu terikat
menjadi satu kesatuan karena memiliki orientasi dan kepentingan yang sama.
Misalnya, Ikatan Pengusaha Batik Pekalongan, Ikatan Pengusaha Batik Solo,
Ikatan Pengusaha Anggrek Jawa Barat. Melalui ikatan-ikatan ini, mreka menyadari
bahwa antara individu yang satu dengan individu yang lain merupakan himpunan
orang yang mempunyai kepentingan sama. Hal ini, mendorong orang untuk mau
melaksanakan kerja sama secara lebih intim.
5) Sentimen Historis
Adalah suatu perasaan yang menyadari
bahwa mereka memiliki sejarah perjuangan yang sama. Misalnya, pada saat
Indonesia ingin mengusir para penjajah, masyarakat Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Bali, dan pulau-pulau yang lain memiliki sentimen histori yang sama sebagai
masyarakat terjajah. Atas dasar persamaan, nasib mereka terdorong untuk bersatu
dan membentuk suatu ikatan dengan solidaritas yang tinggi melawan para
penjajah.
2.4.Syarat
Integrasi
Menurut W F
Ogburn dan M Nimkoff syarat terjadinya suatu integrasi sosial adalah sebagai
berikut:
1) Anggota masyaraklat merasa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.Terpenuhinya kebutuhan itu
menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya.
2) Masyarakat berhasil menciptakan
kesepakatan atau konsensus bersama mengenai norma dan nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya.
3) Norma dan nilai yang berlaku sukup
lama,tidak mudah berubah-ubah,dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh
anggota masyarakat.
2.5. Proses
Integrasi Sosial
Dalam setiap masyarakat, terdapat
komponen-komponen yang saling bersaing sampai terbentuk suatu konflik. Di sisi
lain, juga terdapat komponen masyarakat dalam skala kecil maupun besar
membangun suatu kerja sama yang saling mendukung dan menguntungkan. Ini
merupakan proses awal dari terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat.
Dalam suatu proses integrasi sosial
berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.
Proses
Interaksi
Proses interaksi merupakan proses
paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya
kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.
Proses interaksi dilandasi adanya saling pengertian dengan saling menjaga hak
dan kewajiban antar pihak.
b.
Proses
Identifikasi
Proses interaksi dapat berlanjut
menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami
keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah
proses untuk memahami sifat dan keberadaan orang lain. Jika proses ini dapat
berlangsung dengan lancar maka akan menghasilkan hubungan kerja berlangsung
dengan lancar maka akan menghasilkan hubungan kerja sama yang lebih erat.
Sebab, masing-masing pihak mengetahui karakternya dan saling menjaga keutuhan
hubungan tersebut.
c.
Kerjasama
(Kooperation)
Menurut Charles H Cooley mengatakan
bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mepunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengerahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan
yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja
sama yang berguna.
d.
Proses
Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu
cara untuk menyelesakan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga
lawan tersebut kehilangan kepribadiannya.Tujuan dari akomodasi dapat
berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya,yaitu:
1) Untuk mengurangi pertentangan antara
orang –perorangan atrau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan
faham.Akomodasi disini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua
pendapat tersebut,agar menghasilkan suatu pola yang baru.
2) Untuk mencegah meledaknya suatu
pertentangan,untuk sementara waktu atau secara temporer.
3) Akomodasi kadang-kadang diusahakan
untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang
sebegai akibat faktor-faktor sosial,psikologis dan kebudayaan,hidup terpisah
seperti,misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang mengenal sistem
berkasta.
4) Mengusahakan pelebutan antara
kelompok-kelompok sosial yang terpisah,misalnya perkawinan campuran atau
asimilasi dalam arti yang luas.
e.
Proses Asmilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial
dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi
kesatuan tindak,sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan
kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Secara singkat,maka proses
asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama.
f.
Proses
Integrasi
Proses integrasi merupakan proses
penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu
keserasian fungsi dalam kehidupan. Apabila dua pihak atau lebih yang
terintegrasi telah mampu menjalankan peranannya masing-masing maka akan dapat
membentuk hubungan dalam masyarakat dan dinamakan integrasi sosial.
Dalam integrasi sosial, terdapat
kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian
fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial
dalam masyarakat.
III.
KESIMPULAN
· kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
·
Integrasi
sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling
berbeda dalam masyarakat itu dapat berupa individu,
keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem
nilai dan norma sosial. Proses penyesuaian yang dimaksud adalah apabila masing-masing
unsur yang berbeda tersebut mau mentaati aturan-aturan yang ada dan telah
disepakati bersama dan mau mefungsikan dirinya sesuai dengan status dan
peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial ditandai dengan adanya
suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi diantara
komponen masyarakat. Keserasian fungsi ini meliputi sebagian atau keseluruhan
segi kehidupan, dimana masing-masing pihak memberikan keuntungan kepada pihak
lain. Hal ini pada akhirnya saling menguntungkan semua komponen dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://niienhinu.student.umm.ac.id/
http://brewock-brewock.blogspot.com/2011/05/konflik-sosial-dan-integrasi.html
http://www.scribd.com/doc/9227624/Perkembangan-Sosial-Dan-Kebudayaan-Indonesia
http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli
Mulyana,deddy.
Jalaluddin Rakhmat.2006.Komunikasi Antarbudaya:Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung:Remaja
Rosdakarya
Sjamsuddin, nazaruddin.1989. Integrasi
Politik di Indonesia. Jakarta: Gramedia
Langganan:
Postingan (Atom)